Tua-tua keladi, makin tua kawin lagi, agaknya merupakan pepatah yang nggak nyambung dengan tulisan ini. Tentu saja, tulisan nggak mau ngomongin kawin lagi, emangnya Ahmad Fathanah?
Sesudah tadi membahas soal hasil gila Spanyol lawan Belanda, sekarang saya mau memilihkan 1 tim berisi 11 pemain. Ini bukan tim main-main, tapi tim paling uzur dari ratusan pemain yang berlaga di Piala Dunia 2014. Formasinya cukup menyerang, yakni 3-4-3. Nggak tahu ya apakah stamina mereka cukup untuk main spartan ala 3-4-3.
Yuk disimak!
Cukup banyak kiper tua yang berlaga di Piala Dunia 2014 ini, meskipun kebanyakan adalah pemain cadangan alias buat genep-genepin bench. Buat pecinta bola lawas mungkin sadar kalau di skuad salah satu Piala Dunia 2014 ini satu nama yang jadul pisan. Dulu kala dia cadangannya Oscar Cordoba.
Yak, dia adalah Faryd Mondragon. Satu-satunya pemain dari Deportivo Cali yang berlaga di Brazil. Pengguna nomor punggung 22 ini lahir pada 21 Juni 1971 alias akan genap 43 tahun pada gelaran Piala Dunia ini. Tentu saja Mondragon tercatat sebagai pemain tertua yang berlaga di Brazil.
Tiga bek akan kita mulai dari negara yang sama dengan Mondragon. Mungkin Kolombia memang doyan daun tua. Tersebutlah nama Mario Yepes, eks pemain AC Milan yang sekarang berlaga di Atalanta Bergamo. Yepes sudah berusia 38 tahun karena lahir pada 13 Januari 1976. Jika bermain di semua pertandingan penyisihan, maka Yepes akan menggenapi caps-nya menjadi 100. Cieee, makan-makan ya, Pes!
Masih dari daratan Amerika tapi beda zona, tersebut nama yang dulu pernah tenar dan sampai sekarang ternyata masih tenar. Dia adalah eks pemain Barcelona, Rafael Marquez. Kapten Meksiko yang sekarang main di Club Leon ini lahir pada 13 Februari 1979 alias sudah berumur 35 tahun. Di usia yang sudah mapan ini, Marquez tetap jadi andalan Tim Tiga Warna di lini pertahanan.
Slot ketiga diisi oleh si tua yang gaul dengan brondong-brondong. Kok gitu? Kita kenal tim nasional Belgia dengan darah muda semacam Eden Hazard hingga Adnan Januzaj yang masih unyu-unyu, tapi ternyata di lini belakang masih ada nama Daniel Van Buyten. Sosok yang dikibulin Diego Milito di final Liga Champions 2010 ini lahir pada 7 Februari 1978, dan kalau nggak salah lahirnya di rumah sakit terdekat. Van Buyten juga mewakili Bayern Muenchen sebagai tim penyumbang pemain paling banyak di Piala Dunia 2014 ini.
Oke. Masuk ke lini paling mesakke, soalnya gelandangan. Disini mungkin kita nggak akan menemukan gelandang angkut air, karena kasihan sudah tua kok disuruh angkut air. Posisi pertama adalah milik Georgios Karagounis.
Eks pemain Inter Milan ini berusia 37 tahun karena lahir pada 6 Maret 1977, soalnya kalau 6 Maret 1987 umurnya 27 tahun. Pemain Fulham ini juga menjadi pemain dengan caps segambreng dengan 134 penampilan dan 10 gol internasional bersama negeri dewa. Tentu, termasuk keberhasilannya meraih juara Euro 2004, 10 tahun silam.
Posisi berikutnya adalah milik si brewok, Andrea Pirlo. Centrocampista milik Juventus ini masih diandalkan oleh Cesare Prandeli, apalagi dengan absennya sang kapten AC Milan, Riccardo Montolivo. Pirlo sendiri lahir pada 19 Mei 1979 dan telah mengantongi 108 caps.
Menyelip sebuah nama kurang terkenal di posisi berikutnya dalam diri Edison Mendez. Pemain yang berlaga di Independiente Santa Fe Kolombia ini adalah andalan Ekuador dengan 110 caps. Mendez sendiri berusia 35 tahun sesudah ulang tahunnya 16 Maret yang lalu. Dia lahir tahun 1979, katanya. Tadi sih SMS saya.
Porsi terakhir di gelandang adalah milik Frank Lampard. Lahir pada 20 Juni 1978, Lampard akan ulang tahun ke-36 pada saat penyisihan grup. Gelandang yang berlaga untuk Chelsea musim lalu ini masih tetap menjadi andalan di lini tengah tim tiga singa.
Kita masuk ke 3 posisi akhir yang memaklumkan 3 striker ternama yang sudah tua-tua. Pertama, kita harus memasukkan satu-satunya striker yang dibawa Joachim Loew ke Brazil, Miroslav Klose. Sesudah debut Piala Dunia yang membantai habis Arab Saudi, Klose memang menjadi andalan di tim nasional Jerman meski di klub tidak pernah benar-benar mentereng. Striker kelahiran 9 Juni 1978 juga adalah pemilik rekor gol Piala Dunia terbanyak dari ratusan pemain yang berlaga tahun ini.
Nama kedua adalah bintang terang di Afrika Selatan dalam diri Diego Forlan. Mungkin memang tahun ini dia tenggelam dalam nama Luis Suarez dan Edinson Cavani, tapi kehadirannya tetap krusial dengan pengalamannya. Pemain kelahiran 19 Mei 1979 ini sekarang berlaga di Jepang bersama Cerezo Osaka.
Nama terakhir adalah andalan mati di negaranya: Didier Drogba. Sesudah dua kali Piala Dunia, Pantai Gading selalu dapat grup maut, agaknya kali ini Didier Drogba bisa lebih bernafas lega dan bisa menampilkan kemautan lesatannya. Striker Galatasaray kelahiran 11 Maret 1978 ini masih menjadi andalan Sabri Lamouchi di lini depan Pantai Gading.
Lalu pelatihnya siapa?
Siapa?
Oh, tentu saja tetap nama tenar! Fabio Capello, pelatih bergelimang gelar di level klub ini sekarang membawahi tim nasional Rusia. Capello yang juga pernah melatih Inggris ini akan berusia 68 tahun dalam gelaran Piala Dunia 2014.
Sekilas pandang, wow juga. Skuad tua tapi mentereng. Tercatat hanya Mondragon, Yepes, dan Van Buyten yang caps-nya di bawah 100. Dengan rerata usia 36 tahun, tim uzur ini agaknya masih ngelawan kalau digabungkan dan berlaga sendiri di Piala Dunia 2014. Mungkin enaknya dilawankan dengan yang termuda kali ya?
0 komentar :
Posting Komentar