Don't miss

Rabu, 04 Maret 2015

Cara Beli Tiket Kereta Api Via Call Center 021 121


By on 17.15

Sekarang itu ada banyak hal yang dipermudah, termasuk mudah membeli tiket kereta api. Tentunya kalau kita punya uang. Iya, mungkin justru ini metode pesan tiket yang paling mudah. Kalau tiket pesawat kita telepon paling ke travel agent kan? Kalau bis yang ke agen juga. Kalau KA ini, langsung ke orang KAI-nya. Kebanyakan cowok, pula.
SUMBER
Eh, memang ada yang online tapi tidak telepon, jadi klak-klik-klak-klik lalu bayar, tapi saya agak problema karena nggak bisa tahu ketersediaan seat dari nggak bisa request booking pilihan. Jadi, saya tetap suka pakai telepon, meski memang menguras bak, eh, pulsa.
Mau coba? Begini caranya.
Pertama-tama siapkan pulsa yang banyak. Untuk apa? Nanti juga tahu.
Kedua, sebisa mungkin telepon pagi hari atau tengah malam. Menurut pengalaman saya, kalau agak siangan makin susah masuknya. Malah saya belum pernah berhasil order malam-malam. Pernah iseng, subuh ngorder tiket, eh cepat banget masuknya. Teleponnya kemana? Kalau pakai HP, teleponnya ke 021121. Kalau pakai telepon rumah, langsung ke 121.
Pada awalnya, kita akan disuguhi yang panjang lebar promosi kereta api. Itu kan mengenaskan untuk pulsa. Menurut ngana, siapa yang ingin menghubungi email, Facebook, dan Twitter? Iya, kalau memang bisa, ya saya pakai jalur lainnya. Nggak perlulah dipakai sosialisasi begitu di telepon. Kasihan pulsa pelanggan.
Jika beruntung, akan segera bertemu petugas (yang ramah-ramah) akan menanyakan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi, sekaligus memperkenalkan diri. Sesudah itu barulah kita order, mau tiket kemana, naik apa, dan lainnya. Jangan tanya petugasnya jomblo apa kagak.
Sebisa mungkin kita cek website dulu sih, biar nggak kecele, tahu-tahu habis. Kayak Jogja-Jakarta untuk Minggu Malam gitu, yah kalau order hari H, semacam ngimpi bisa dapat. Ngimpi basah. Ah, tiket Jogja-Jakarta kapan saja kan juga seret.
Sesudah confirm dengan perjalanan yang hendak diambil. Mari kita booking. Dan untuk itu mari kita menyiapkan KTP. Lalu kita juga perlu menyebut nama kita. Dan supaya baik dan benar, pasti nanti orang sana akan bertanya. Misal nama saya ARIE, maka itu Alpha, Romeo, India, Charlie. Atau kalau JOKO ya Juliet, Oscar, Kilo, Oscar.
Kalau susah, ini anduannya. Perhatikan sekali biar nggak ribet waktu bagian menyebutkan nama. Ciyus deh. Saya pernah lupa kalau I itu India, trus bingung.. dan keluarlah.. Indonesia. Untuk bukan Inter Milan.
AAlpha
BBravo
CCharlie
DDelta
EEcho
FFoxtrot
GGolf
HHotel
IIndia
JJuliet
KKilo
LLima
MMike
NNovember
OOscar
PPapa
QQuebec
RRomeo
SSierra
TTango
UUniform
VVictor
WWhiskey
XX-ray
YYankee
ZZulu
Kenapa perlu pulsa agak banyak? Karena obrolan itu tadi saya sudah panjang. Iya, promonya banyak. Ngobrolnya banyak. Belum lagi kalau galau melanda karena harga tiketnya mengenaskan. Lalu, nanti kita minta kursi/dicarikan kursi, biasanya akan diminta, “mohon tunggu sebentar.”
PULSA LAGI!
Lalu nanti akan ada konfirmasi yang didahului, “Terima kasih sudah menunggu.”
Asli cuy, ramah kabeh.
Pada akhirnya, petugas akan melakukan konfirmasi pemesanan dan lantas menyebut sederet kode (huruf dan angka) kepada kita. Catat dengan baik dan jangan hilang! Kode booking mungkin tidak terlalu urgen, namun yang lebih krusial adalah 10 digit kode pemesanan. Karena kode itulah yang akan diinput di ATM untuk membayar tiket, dengan limit 3 jam (kalau nggak salah). 
Catat juga segala kode yang disebutkan, kalau perlu konfirmasi perjalanan kita juga dicatat. Untuk itu, sebelum menelepon, saya sih biasanya sudah siap alat tulis. Sebenarnya ini sih buat jaga-jaga. Kalau lancar terkendali dan nggak salah menyebut nomor HP, dengan segera pemesanan akan di-SMS ke nomor yang kita sebutkan di awal.:)
Begitu pembicaraan berakhir, maka saatnya membayar. Nah ini juga penting. Pertama-tama pastikan bahwa ATM yang kita gunakan itu ada SLIP-nya. Kemarin waktu order Argo Dwipangga, saya bayar di ATM BRI dan slipnya nggak nongol.
*matek*
Padahal slip itu penting banget.
Akhirnya saya pergi ke Bank BRI pusat (Jogja) dan minta dicetakkan rekening korannya. Jadi kalau yang lain pakai slip ATM yang unyu, saya doang yang datang ke KAI dengan print-print-an rekening koran yang segede gaban.
Tahun 2010 silam saya juga pernah mengirim foto slip ATM ke adek saya. Jadi ceritanya saya beliin tiket mereka dari Palembang, sementara mereka ada di Bandung, hendak ke Jogja. Slip itu kemudian saya foto dan saya kirim, karena nyari scanner di hari libur itu susah banget. Yang terjadi kemudian, sempat ada masalah karena petugas di stasiun nggak terima adek saya ngeprint foto, bukan slip asli. Sempat bermasalah sih, tapi gile aje kalau mereka nggak boleh berangkat, itu duit saya gimana ceritanya? Untungnya masalah diselesaikan dengan baik.
Jadi intinya, tukarkan bukti pembayaran itu dengan tiket di stasiun. Tapi ya jangan ngawur. Misal pada dari Jogja naik Bima atau Gajayana, ya jangan ngawur datang jam 9 malam ke stasiun dengan slip ATM, yang ngeprint tiket sudah pulang. Datanglah sebelum jam 8 malam.
Sejauh ini sih, saya lumayan lancar order tiket via telepon lanjut bayar ATM. Ya, lancar dalam artian segala masalah (foto slip dan slip tidak keluar) bisa diatasi dengan baik.
Semakin kesini, semakin mudah, karena sekarang bisa print tiket sendiri. Di Gambir itu buka jam setengah lima pagi. Saya pernah ke Bandung, pesan tiket jam 11 malam--untung masih ada--kemudian datang mruput karena kereta saya jam 5-an.
Intinya sih, seiring dengan kenaikan harga tiket KA yang gila-gilaan, sebenarnya pelayanan sudah sangat lumayan, apalagi dibandingkan tahun 2010. Seperti pemesanan online ini, sangat mempermudah, meski memang sistem online sangat tidak antropologis. Namun apapun demi perubahan yang lebih baik, pasti hal semacam ini diperlukan.
Top buat KAI! Cuma, ya, mbok plis prolognya itu tolong dipotong. Pulsa saya, heu.

About Ariesadhar

Apoteker, Auditor Wanna Be dan Author Oom Alfa (Bukune, 2013).

0 komentar :